Posts

Showing posts from September, 2014

DEDIKASI UNTUK IBU

Image
Ibu. Apa itu ibu? Seseorang yang saya sebut dengan panggilan 'mama'. Sosok ibu yang pertama kali terpikir ada di benak saya adalah, sabar. Eh ada kata lainkah untuk menggambarkan sifat 'amat sangat sangat sangat sabar'? Kalo ada, saya mau pakai kata itu saja. Ibu adalah seseorang yang ditakdirkan menjadi anak tunggal. Mungkin rasa kesepian yang menghantuinya selama bertahun-tahun dalam kehidupannya, membuatnya balas dendam. Akhirnya lahirlah kami, 6 bersaudara ini. Seperti di prolog, ibu adalah sosok yang sangat sabar dan jarang mengeluh. Ia jarang menceritakan kesusahannya, kesedihannya kepada siapapun. Tipikal orang yang sangat introvert. Hei, introvert tidak sama dengan pendiam. Dari luar, ibu adalah orang yang ramah. Hanya saja, banyak hal-hal dalam kehidupannya yang menurutnya lebih baik ia simpang sendiri ketimbang dibagikan dengan orang lain. Berbeda dengan ayah yang lucu, ibu adalah orang yang ' garing '. Ketika orang lain tidak tertaw

DEDIKASI UNTUK AYAH

Image
Ayah. Apa itu ayah? Seseorang yang aku sebut dengan panggilan 'papa'. Sosok ayah yang pertama kali terpikir ada di benak saya adalah, ' nrimo dan ngalah '. Maaf, gak ada kata dalam bahasa indonesia yang menggantikan verb jawa ini. Hal yang paling saya kagumi dari ayah: beliau rela memberikan apapun untuk anak-anaknya, rela ngalah demi anak-anaknya. Selama anak-anaknya jadi orang yang baik, selama anak-anaknya sehat, pintar, dan solih solihah, itu saja sudah cukup. Gak perlu hidup mewah, gak perlu gadget canggih dengan harga jutaan untuk ia pamerkan ke rekan-rekannya. Beliau tidak pernah peduli. Ayah, seseorang yang selalu menegaskan pentingnya moralitas dalam kehidupan. Kami, enam bersaudara ini adalah anak-anak yang secara akademis di atas rata-rata, selalu dapat peringkat di dalam kelas. Tapi, yang perlu dicatat, ayah tidak pernah mempersoalkan kalau kami mendapatkan nilai jelek. Pol-polan cuma ditertawakan atau disindir, karena hobi ayah memang be

SEBUAH KISAH FIKSI TENTANG 'USAHA', 'PERSISTENT', 'PERSEVERE'

Image
Hei, hari ini aku punya sebuah cerita fiksi. Sebuah analogi tentang 'usaha', tentang tekun, dan gigih, atau aku lebih suka menyebutnya dengan istilah persistent atau persevere. Jangan tanya dari mana aku mendapatkan kosa kata ini, ceritanya panjang. Oke, kita mulai saja. Pada suatu hari, ada suatu bola api yang menamakan dirinya 'eternal flame'. Apapun yang dia lewati pasti luluh lantah, hangus terbakar. Semuanya. Mulai dari bahan yang memang mudah terbakar, plastik, kayu, kertas, hingga bahan-bahan keras, baja, besi pun bisa hancur. (Jangan berpikir terlalu logis, namanya juga fiksi). Pada suatu hari, ia melihat sebongkah es dari kejauhan. Dia heran sekali, biasanya es akan meleleh pada radius 50 meter dari tempat ia berada. Namun, bahkan ketika jarak mereka hanya 20 meter saja, es itu tetap berbentuk es, tak sedikit pun meleleh. Ia semakin mendekat. Radius 10 meter. Es masih tetap pada tempatnya. Radius 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1... 90 cm, 80, 70, 60, 50, 40,