MEMBERIKAN UANG KEPADA PENGEMIS, KENAPA GAK?

Saya akan membagi sedikit pandangan dan perasaan saya terhadap isu yang sekarang ini cukup marak, yaitu investigasi terhadap pengemis dengan berbagai modus operandi. Katanya, pengemis ini bahkan dapat memperoleh penghasilan 750 ribu hingga satu juta rupiah sehari, melampaui gaji guru bahkan. Berita-berita semacam itu sedang marak di facebook dengan dibumbui ajakan untuk tidak memberikan uang kepada pengemis. Bahkan lebih parah lagi, menjelek-jelekkan profesi mengemis. 

Ini pandangan saya soal kenyataan tersebut. Oke, memang sebagian pengemis seperti itu. Tapi, itu berapa persen sih? Ada yang udah nyensus? Katakanlah dengan berita tersebut semua orang terdoktrin untuk tidak memberikan uang kepada pengemis. Lalu, pengemis yang benar-benar membutuhkan uang bagaimana? Ekstremnya, jika pengemis di jalan sampai benar-benar mati karena dia tidak berhasil memperoleh sepeser pun, siapa yang akan dituntut? Siapa yang akan berdosa dengan membiarkan seorang pengemis mati di jalan karena kelaparan sementara sebagian besar orang mampu untuk membeli makanan halal. Bisa jadi orang-orang yang melewatinya, melihatnya, tanpa memberikannya uang akan dimintai pertanggungjawaban saat di akhirat nanti.

Dilihat dari sisi psikologi pun, yang namanya mengemis itu kan memalukan. Apakah dia tega mempermalukan dirinya sendiri dengan mengemis di jalan kalau dia memang tidak kepepet? Siapa tahu, anak istrinya bahkan tidak pernah tahu bahwa profesinya adalah mengemis. Siapa yang tahu kalau dia bahkan tutup mulut ketika ditanya anaknya apakah profesinya, demi menjaga harga diri anak-anaknya? Apakah itu namanya tidak ngenes?

Terlepas dari itu semua, apa salahnya sih kita-kita yang lebih beruntung memberikan sedikit harta kita kepada mereka? Kalau untuk urusan apakah dia pura-pura cacat, sakit, dsb itu urusan dia dengan Allah. Niat kita kan hanya bersedekah? Walaupun uang kita tidak sampai ke orang yang benar-benar membutuhkan, insya Allah kalau kita ikhlas, toh itu tetap akan terhitung sebagai pahala. Hanya sekedar himbauan, jangan jadikan alasan tersebut sebagai dalih karena Anda lebih sayang kepada harta Anda dibandingkan dengan orang lain. Selama Perda tentang larangan memberikan uang kepada pengemis belum benar-benar ditegakkan, kenapa tidak boleh memberikan uang kepada pengemis? Toh SAYA JUGA GAK YAKIN BAHWA NEGARA BENAR-BENAR MAMPU MEMELIHARA SEMUA FAKIR MISKIN DAN ANAK TERLANTAR SEPERTI YANG TERCANTUM PADA PASAL 34 AYAT 1. (Maaf, capslock jebol). Realistis saja deh.

Sumber foto: http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2011/08/18/sisi-lain-kehidupan-pengemis-ibukota-part-9-389260.html

Comments

Popular posts from this blog

IF YOU WANNA GO, JUST GO!!!

BLINK: KEMAMPUAN BERPIKIR TANPA BERPIKIR

PERLUKAH MENCATAT SAAT KULIAH?