Posts

Showing posts from 2015

STOP LABELLING 'MENTAL DISORDER' TO YOUR OWN SELF

Image
Sometimes, I can talk you everything about my ownself without being asked. But in other occasion, I choose to keep silent. Even, I'll avoid any eye contact with others. - IT DOESN'T MEAN THAT I HAVE SPLIT PERSONALITY DISORDER - Sometimes, I feel like I don't wanna get out of my bed, not because I'm still sleepy. I just dont want to do anything. Moreover, I dont wanna meet any human. Even, there's a thought that maybe death is more peaceful for me. Sometimes, my spirit just fly away without any causes. The things that used to make me happy, don't make me feel happy anymore.  - IT DOESN'T MEAN THAT I HAVE A DEPRESSION - Sometimes, I feel an excessive worry to something. Sweating, trembling, increasing heart beat, and insomnia.  - IT DOESN'T MEAN THAT I HAVE ANXIETY DISORDER - I'm so easily distracted with moving objects and become bored doing a task. Forgetting things and detail has become my habit. Oh yeah, I als

MY DREAM JOBS, BUT, ARE THEY POSSIBLE?

Image
“Bermimpilah seperti anak kecil. Bagi mereka, dunia itu tak terbatas. There’s always a possibility for everything.” http://www.careertoolbelt.com/ Saat ini saya menyandang status SWASTA (mahasiSWA Tingkat Akhir). Bukan beban yang mudah.  Setelah saya lulus, di manapun berada saya akan dipandang oleh orang-orang dengan embel-embel almamater saya, kampus gajah.  Beberapa orang sudah menanyakan kepada saya, “Mau ke mana saya setelah lulus?” Jujur, ini adalah pertanyaan yang paling susah dijawab. Tahun-tahun lalu, saya mantap sekali ketika menjawab pertanyaan ini. Semakin ke sini, dengan melihat kekompleksan kepribadian saya, saya menjadi merasa tidak cocok di mana-mana. Pada intinya pekerjaan impian saya adalah yang memenuhi kriteria berikut: - Cukup privacy (cukup ruang untuk diri sendiri), tidak membutuh social skill. - Tidak dipimpin dan tidak memimpin - Pekerjaan bervariasi - Full of challenge - Mendapatkan pengetahuan baru setiap harinya Jadi, ini beberapa pe

INGIN HIDUP ABADI? YAKIN?

Image
"It seems like human born to be greedy" Sumber: http://2012books.lardbucket.org/ Sejarah telah mencatat sejak dulu ada saja usaha yang dilakukan manusia untuk tetap muda. Lebih dari itu, bahkan ambisi untuk hidup abadi. Mulai dari Elizabeth Bathory, anggota Kerajaan Hungaria yang mandi darah perawan dengan tujuan awet muda, hingga Elixir of Life, Philosopher’s stone dan apapun itu namanya yang dikabarkan juga dapat membuat manusia dapat hidup abadi. http://www.nature.com/ Pertanyaan skeptis utama pasti, “Memang bisa?” Dengan teknologi yang sekarang ada, memang belum bisa. Tapi, tidak menutup kemungkinan di masa yang akan datang ambisi ini dapat terwujud dengan teknologi  stem cell atau apapun itu. Kalau saya pribadi sih tetap skeptis bahwa sampai kapanpun teknologi tidak akan bisa. Kodrat manusia adalah hidup lalu kemudian mati. Dan bahkan kodrat ini sudah tertanam dalam level mikroskopik sekalipun, yaitu ketika terjadi replikasi, telomer akan semakin memend

BEING LISTENER, WHY NOT?

Image
“We have two ears and one mouth so that we can listen twice as much as we speak” www.pacificcolaborative.com Saya masih nggak paham, di mana letak susahnya mendengarkan orang lain. I love being a listener . Ketika saya mengatakan ini pada orang-orang, mereka seperti tidak percaya. Dan ketika saya googling, ternyata benar, bahwa sebagian besar orang lebih suka bercerita ketimbang mendengarkan cerita orang lain. Bahkan, saya jarang sekali lupa apa yang orang lain ceritakan kepada saya, berkebalikan dengan materi kuliah, yang *blam* langsung hilang setelah saya menginjakkan kaki ke luar kelas. I love being a listener . Apapun. Mulai curhatan murahan tentang gebetan, curhatan depresi, kelainan mental, keluarga, akademik, kehidupan, dsb. Saya senang mendengarkan. Kata-kata favorit saya yang saya lontarkan kepada teman yang tidak bertemu setelah bertahun-tahun adalah, “How’s your life?” Saya mencoba bertanya pada diri saya sendiri, apa serunya mendengarkan cerita orang lain? D

SEMINAR, AKHIR CERITA TUGAS AKHIR II

Image
Jika sasaran TA I adalah proposal, TA II adalah: DATA. Maka dari itu, berbeda dengan TA I yang kita hanya akan berkutat dengan teori, TA II kita akan terjun langsung ke lapangan. Hambatan dan stress level meningkat secara signifikan dibandingkan TA I. Dan jika bukan karena passion, saya udah give up di tengah.  Mengurus Mencit Bagaikan Mengurus Anak Kenapa anak Farmasi istriable? Karena dia terbiasa mengurus mencit, maka mengurus anak bukan lagi hal yang baru. Hahaha. Pertama, makanan dan minuman jangan sampai habis. Jika habis, kanibalisme akan terjadi. Kemudian, 1 minggu sekali kandang harus dibersihkan, dicuci, dan diganti sekamnya. Dipipisin? Udah biasa. Dipupin di tangan? Udah biasa. Digigit? Alhamdulillah belum pernah. Tapi mereka lucu dan menyenangkan kok, literally. Just like a baby. Tapi, itu mencit NORMAL!!! Mencit saya mencit yang dibuat trauma. Tahukah kau bahwa tiap kali mencit ini habis disetrum-setrum, mencit ini jadi beringas. Bisa loncat setinggi 1 M

CERITA "INDAHNYA" TUGAS AKHIR I

Image
"Kalau nggak mau susah, nggak usah kuliah." (Mr. M) http://fc01.deviantart.net Quote Mr. M ini sungguh terasa ketika menginjakkan kaki di tahun terakhir kuliah. Apalagi, kalau bukan karena kehadiran makhluk seram yang bernama T.A. Flashback ke belakang ketika saya berada di tingkat 2 dan mendengar keluhan kakak-kakak yang sedang TA, batin saya "Apaan sih, lebay". Dan akhirnya saya tahu, keluhan itu memang tidak lebay sama sekali. Okay, kisah ini saya awali dari semester 6. "Gilee, si X udah ngetag dosen pembimbing?" "Yekali nel, Bu Y aja udah penuh tuh, udah full booked." "What the ****? Orang-orang yang terlalu ambis atau saya yang kelewat selow??" Then, kegalauan muncul ketika di tengah-tengah pelajaran Bioteknologi, salah satu mata kuliah favorit saya, Bu Debbie mengatakan bagi siswa yang berminat TA di Biotek, diharapkan mendaftar dan mengirimkan CV serta motivation letter, untuk kemudian diseleksi. FYI, TA di Biotek

I LOVE NEUROSCIENCE, DOES IT MATTER?

Image
- "Kenapa sih kamu seneng banget Neuroscience? Sejak kapan?" - People are curious about this. I dont know how many people who asked me about it. http://graduate.carleton.ca/wp-content/uploads/prog-banner-phd-neuroscience.jpg Well, bagi saya itu bukan suatu pertanyaan yang sama sekali mudah untuk dijawab. Orang-orang di sekitar saya tahu betul bahwa saya suka sekali mempelajari bidang tersebut. Mungkin sesekali mereka memergoki saya sedang membaca psychology today. Atau ketika meminjam laptop saya dan mencari film, mereka menemukan satu folder yang berjudul TED, dan ketika 'double click' langsung muncul puluhan video TED bertemakan Neuroscience. I don't know, maybe some of them will se mee, as a freak, but I don't care. I'm a truly introvert. Don't compel me to deliver a speech in front of many people. You'll see me trembling and sweating. And you'll hear annoying sound 'ehmmm' with a high frequency, maybe it can be 10

GAS AIR MATA, AMANKAH?

Image
(Artikel ini pernah dimuat di majalah Rhamnosa edisi 3)  Gas air mata ( tear gas, lacrimatory agent ) merupakansenjatakimia non letal yang tergolong dalam riot control agents . Senyawa ini menstimulasi kornea pada mata untuk mengeluarkan air mata. Selain itu, senyawa-senyawa ini juga dapat menyebabkan iritasi pada mulut, hidung, tenggorokan, paru-paru, dan kulit. Biasanya, senyawa yang digunakan adalah Chloroacetophenone (CN), Chlorobenzylidenemalonitrile (CS), Chloropicrin (PS), Bromobenzylcyanide (CA), dibenzoxazepine (CR). CS sudah lama ditengarai dapat menimbulkan keracunan sianida. Ketika CS dimetabolisme dalam tubuh, sianida akan terdeteksi di dalam darah. Berbagai penelitian telah dilakukan terhadap hewan untuk menguji toksisitas CS. Penelitian pada monyet menunjukkan batas dosis letal terendah adalah 11.246-62.400 mg.min/m3. Dengan maraknya isu tersebut, peneliti Mesir, Mohy K El-Masry dari Ain Shams University melakukan penelitian terhadap demonstran kerusuhan

JIKA SAYA MENJADI DOSEN

Image
Ini hanya pengandaian belaka. Jika saya menjadi dosen, saya tidak akan mempermasalahkan jumlah kehadiran mahasiswa. Nggak masalah kalau dia tidak pernah datang ke kelas saya. Selama nilai ujiannya cukup bagus tanpa mencontek, ya sudah, lulus. Lalu kehadiran untuk apa? Hanya untuk melihat usaha. Sebagai contoh ada mahasiswa yang nilainya jelek, tetapi dia selalu hadir di kelas saya dan berkelakuan baik, bisa saja saya meluluskannya. Nah, kalau dia nilainya jelek, dan sering absen di kelas saya, baru saya tidak menolerirnya. Toh sebenarnya, dengan mahasiswa membaca textbook dan tanpa datang ke kelas saya, mungkin saja dia bisa menguasai materi yang saya ajarkan di kelas. Bukankah otak manusia itu luar biasa? Kita bisa kan mempelajari apapun secara otodidak sebenarnya? Beberapa orang menggunakan sarana kuliah hanya untuk mencari titel formal. Sebenarnya kalau orang itu belajar sendiri pun, mungkin dia bisa. Jika saya menjadi dosen, saya tidak akan mempermasalahkan mahasiswa y

THAILAND... YIN DEE TEE DAI ROO JAK

Image
"Ucapan adalah doa". Saya tidak pernah menganggap serius pepatah ini sampai akhirnya saya mengalaminya sendiri. Sekitar Juni 2013 lalu saat saya pulang ke salatiga, saya melihat adik saya mengenakan kaos bergambar gajah, dan saya berkomentar. "Ih kok lucu, beli di mana?". "Ini kan oleh-oleh papa dari Thailand," timpal adik saya. "Lah kok aku gak dibeliin?"  Terus Ibu saya menjawab, "Sebenarnya dibeliin, tapi dikasihin ke dek kiki (sepupu saya) yang kebetulan pas banget berkunjung saat ayah saya pulang dari Thailand. "Yaah, yaudah deh, besok-besok aku bakal beli sendiri." Saya mengucapkannya dengan guyon , not taking seriously. Sampai suatu hari, perkataan ini menjadi nyata. Sekitar bulan November lalu, Sekolah Farmasi ITB membuka apply untuk program semacam visitasi ke Chiang Mai University, dan saya mencoba untuk meng-apply. Selang bebeberapa hari kemudian, saya beserta 15 orang lainnya terpilih untuk mengikuti program ini.