TEORI (NGAWUR) TENTANG INTUISI


So long… long…. time no see you. Actually I have a thousand stories for you. But, they overwhelmed my mind, sampai bingung mau nulis yang mana. Dan di dini hari yang sepi ini, saya tidak ingin memberikan informasi. Sebaliknya saya ingin menanyakan salah satu pertanyaan besar dalam hidup saya. Dan seperti biasa saya ingin berteori.

INTUISI. INSTING. FEELING. GUT. Kurang lebih kata-kata itu similar kan maknanya? Apa sebenarnya mereka itu? Mengapa pada beberapa orang intuisi bisa sebegitu kuatnya, sementara bagi orang lainnya, "they have no sense about it"?

Sebelumnya saya akan membahas alasan mengapa saya menanyakan hal tersebut. Oke, saya sendiri mengaku, bahwa saya tipikal orang yang mempunyai intuisi tajam. Bahkan bisa dibilang sangat tajam. Mau tahu buktinya? Saya seringkali ujian pilihan ganda, keluar kelas dan bilang "Saya nggak bisa ngerjain" tetapi ketika hasilnya keluar, amazing. 90 dari skala 100. Seringkali terjadi hal-hal tersebut. Semasa SMA, ketika pelajaran matematika, biasanya saya bisa menjawab soal dengan benar tanpa tahu rumusnya, tanpa mengetahui langkah langkah untuk mendapatkan jawaban tersebut. Terkadang hal tersebut membuat teman saya kesal sendiri.

Masih kurang bukti? Oke, saya pernah diuji mengerjakan soal TOEFL listening 10 soal, di mana dialognya tidak diperdengarkan. Si dosen sengaja melakukan hal tersebut. Untuk melatih feeling katanya. Kemudian saya dan teman saya diiminta menjawab soal tersebut. Jadi di lembar soal hanya ada pilihan jawaban, yang kadang-kadang pun cuma ada nama orang di situ. Tahukah anda bahwa saya berhasil menjawab berapa? 6 dari 10 soal. Amazing bukan? Sementara teman di sebelah saja, lulusan S1 sastra inggris hanya berhasil menjawab 2 dari 10 soal. Padahal saya yakin jika dialognya diperdengarkan, si kakak itu mungkin dapat skor 10 dari 10 soal. Sok, mau bilang apa kamu? Hahaha. Saya juga nggak ngerti dengan diri saya sendiri.

Contoh lain? Banyak sekali tapi sifatnya (maaf) privacy. Saya orang yang pertama kali tahu ketika ada masalah yang menimpa salah satu anggota keluarga saya dan dia memendamnya sangat lama. Saya orang yang dari awal jauh jauh hari tahu ketika umur ayah saya tidak akan lama, bahkan sebelum anggota keluarga lain sadar. Saya tahu ketika teman dekat saya memiliki habit yang tidak baik, sebelum dia akhirnya cerita dengan saya sendiri. Dan barusan banget, saya mendapatkan feeling lagi, 'something's just not right', dan ternyata feeling saya terbukti, saya mendapatkan faktanya langsung.

Namun saya sangat benci ketika ditanya 'Menurut feeling kamu gimana untuk masalah ini?' karena intuisi saya ini tidak dapat diprogram, tidak dapat melayani request. Random. Kapanpun dia pengen muncul dia akan muncul. Tipikal saya sekali haha. 

Selayaknya orang skeptis, saya tidak percaya kalau intuisi itu tidak logik. Harusnya sih bisa dilogika. Kemudian saya mencoba dan terus mencoba untuk lebih peka dengan pikiran dan intuisi saya sendiri. Lalu saya mendapatkan pencerahan. Beginilah teori saya mengenai intuisi. Bukan teori original saya ding. Melainkan apa yang saya percaya kenapa intuisi ini bisa terbentuk. Jadi, menurut saya intuisi muncul disebabkan oleh pengalaman-pengalaman sebelumnya. Kumpulan pengalaman. Ketika dihadapkan pada situasi yang 'similar' secara otomatis otak memprosesnya dan memunculkan intuisi tersebut. Sayangnya itu terjadi di bawah alam sadar. Pikiran sadar kita ngggak ngerti. Selain itu, otak juga mengumpulkan clue-clue kecil, clue yang sangat samar yang seringkali kita tidak sadar. Berdasarkan clue itulah kita bisa menyimpulkan 'oh ini sepertinya orang baik, ini bukan' dan semacamnya. Our brain are wonderful, aren't they?

Terus kenapa ada orang orang yang intuisinya seolah-olah tidak jalan? Simply karena dia tidak peka dengan dirinya sendiri. Dia mengabaikan clue-clue yang diberikan otaknya. Dan kemungkinan dia juga bukan orang yang fokus, kesadarannya timbul hilang. Maksudnya kadang-kadang badannya di mana, pikirannya dimana. Orang-orang psikologi suka bilang mereka itu tidak mempraktikkan 'mindfulness'.


Sekian pertanyaan dan teori bodoh saya. Semoga saya akan dapat jawaban yang lebih baik dari ini. Dan ke depannya saya berjanji untuk lebih mendengarkan intuisi saya, karena akhir-akhir ini saya mulai sering mengabaikannya.

Comments

  1. Jujur saya mengerti maksud and a.. Karena saya sendiri juga mengerti intuisi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Woh jarang2 nih laki2 instuisinya tajam, biasanya wanita yg lebih tajam, sementara laki2 lebih main logikanya (stereotype).

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

IF YOU WANNA GO, JUST GO!!!

BLINK: KEMAMPUAN BERPIKIR TANPA BERPIKIR

PERLUKAH MENCATAT SAAT KULIAH?