JIKA SAYA MENJADI DOSEN

Ini hanya pengandaian belaka.

Jika saya menjadi dosen, saya tidak akan mempermasalahkan jumlah kehadiran mahasiswa. Nggak masalah kalau dia tidak pernah datang ke kelas saya. Selama nilai ujiannya cukup bagus tanpa mencontek, ya sudah, lulus. Lalu kehadiran untuk apa? Hanya untuk melihat usaha. Sebagai contoh ada mahasiswa yang nilainya jelek, tetapi dia selalu hadir di kelas saya dan berkelakuan baik, bisa saja saya meluluskannya. Nah, kalau dia nilainya jelek, dan sering absen di kelas saya, baru saya tidak menolerirnya.

Toh sebenarnya, dengan mahasiswa membaca textbook dan tanpa datang ke kelas saya, mungkin saja dia bisa menguasai materi yang saya ajarkan di kelas. Bukankah otak manusia itu luar biasa? Kita bisa kan mempelajari apapun secara otodidak sebenarnya? Beberapa orang menggunakan sarana kuliah hanya untuk mencari titel formal. Sebenarnya kalau orang itu belajar sendiri pun, mungkin dia bisa.

Jika saya menjadi dosen, saya tidak akan mempermasalahkan mahasiswa yang tidur di kelas, selama dia tidak mengobrol dan menimbulkan kegaduhan di kelas

Jika saya menjadi dosen, toleransi keterlambatan bergantung pada tata ruang kuliah. Jika pintu masuk ada di belakang, maka silakan saja Anda telat, bahkan 1 jam. Jika pintu masuk ada di depan, mungkin saya akan memberikan toleransi terlambat 15 menit, karena akan mengganggu proses belajar mengajar.

Jika saya menjadi dosen, saya akan berusaha aktif bertanya kepada mahasiswa, tanpa berusaha menyalahkan jawabannya. Sekalian saya berusaha menghafal nama-nama mahasiswa.

Jika saya menjadi dosen, saya akan sebisa mungkin dekat dengan mahasiswa, bahkan secara personal. Saya tidak ingin menjadi dosen yang didewakan karena ilmu saya, sehingga semua mahasiswa takut dan segan berbicara dengan saya. Saya ingin mahasiswa dapat berbicara bebas dengan saya, selama batas kesopanan tidak terlewati.

Jika saya menjadi dosen, saya akan mengajarkan hal-hal yang tidak mereka dapatkan di textbook. Akan saya selingi cerita tentang pengalaman di tengah-tengah kuliah saya, akan saya sisipi cerita motivasi dan harapan bagi mereka. Mereka kan generasi muda, pilar-pilar negara ini. Sayang kalau mereka kuliah hanya untuk dibodoh-bodohkan.

Jika saya menjadi dosen, saya tidak akan menyajikan 'slide koran', slide yang tinggal copas dari textbook dipindah ke ppt. Sebaliknya saya akan menyajikan lebih banyak gambar, dengan sedikit tulisan. Nah, kerugiannya bagi yang tidak datang ke kelas saya adalah, dia tidak mengerti apa-apa ketika membaca slide saya yang sarat makna, haha.

Ini sekedar masukan untuk para dosen dari mahasiswa. Saya saat ini merupakan mahasiswa, dan saya akan bahagia jika dosen-dosen saya seperti ini. Mungkin bisa berbeda sama sekali ketika saya benar-benar ada di posisi seperti mereka.

NB: ibu saya ingin sekali saya menjadi dosen, seperti beliau. Tapi saya merasa saya tidak berbakat mengajar. Bagi saya menyampaikan informasi melalui suatu tulisan jauh lebih gampang dibanding secara lisan.

Comments

Popular posts from this blog

SURVIVAL IN ITB WITH MY SCOLI (SKOLIOSIS PART VIII)

SEMINAR, AKHIR CERITA TUGAS AKHIR II

IF YOU WANNA GO, JUST GO!!!