SEPUCUK SURAT DARI DOPPELGANGER-MU
Relativitas
waktu. Bagi orang yang sedang menunggu, 5 tahun adalah waktu yang sangat lama.
Sedangkan bagimu, Doppelganger-ku, 5 tahun berlalu begitu cepat, karena kamu
tidak pernah membiarkan dirimu diam tanpa melakukan apapun. Hei, sudah sejauh
manakah kakimu melangkah? Sudah makin dekatkah kamu dengan tujuanmu? Jangan
terlalu cepat kamu berjalan. Aku kewalahan mengikuti ritmemu. Namun, pada
akhirnya aku sadar. Secepat apapun aku berlari untuk menemuimu, aku tidak akan
sampai padamu, karena kita terhalang waktu. Walau begitu, tulisan ini dapat
menembus waktu. Maka, biarlah surat ini yang mewakiliku untuk menemuimu 5 tahun
lagi. Surat ini akan membuatmu merenungi kehidupanmu 28 tahun ini.
1. SUDAHKAH MIMPI BESARMU YANG KAU UKIR SEJAK KECIL INI TERWUJUD?
Dari dulu kamu selalu terobsesi dengan psikologi dan
neuroscience. Ingatkah malam-malam panjang yang kamu habiskan hanya untuk
mempelajarinya? Rela menyingkirkan buku farmasi dan menggantikannya dengan Neuroscience.
Kamu benar-benar jatuh cinta dengannya hingga aliran darahmu. Tiap namanya
disebut, adrenalinmu meningkat, dan jantungmu berdegup kencang. Di mata
orang-orang, kamu identik dengan Neuroscience. Jika hingga detik ini mimpimu masih belum
terwujud, jangan khawatir. Ingatlah quote
Turbo yang pernah kamu tempelkan di dinding kamarmu.
“YOU’RE NEVER TOO OLD TOO DREAM. NO DREAM IS
TOO BIG, AND NO DREAMER IS TOO SMALL”
2. SUDAHKAH
KAMU MENAPAKKAN KAKIMU KE BAKER STREET 221 B? SUDAHKAH KAMU MENGHIRUP UDARA
LONDON?
Sherlock
Holmes, Baker Street 221 B. Ini juga obsesimu yang lain, mengunjungi museum
Sherlock Holmes di London. Membayangkan dirimu menelusuri gang-gang Kota
London. Sudahkah impianmu itu terwujud?
3. SUDAHKAH
KAMU MENEMUKAN MAKNA HIDUPMU? SUDAHKAH KAMU MENEMUKAN ALASAN DI BALIK
PENCIPTAANMU?
“TIAP MANUSIA DI MUKA BUMI INI PASTI MEMILIKI TUGAS KHUSUS YANG DIBERIKAN OLEH SANG PENCIPTA, DI SAMPING BERIBADAH KEPADA-NYA”
Begitu bunyi teori yang terus berdengung di kepalamu. Dan
kamu pun mulai mempertanyakan apakah tugas khusus yang Ia perintahkan padamu?
Pertanyaan itu terus menjejali otakmu dan menghantui malam-malam panjangmu. Di
usiamu yang ke-28, sudahkah kamu menemukan jawabannya?
4. SUDAHKAH
KAMU MENEMUKAN PASANGAN HIDUPMU?
Aku
tahu betul bahwa kamu menikmati tiap detik dalam kesendirianmu. Kamu bilang “I just appreciate the silence”. Kamu
bangga dengan ‘lone wolf’-mu. Dan aku
pun paham dengan ketakutanmu. Rasa takutmu ketika ada seorang lelaki asing yang
tiba-tiba masuk ke dalam hidupmu dan mencuri perhatianmu. Tetapi, sampai kapan
kamu akan terus sendiri? Bukankah menyenangkan ketika kamu tidak lagi harus melangkahkan
kaki sendirian? Bukankah menyenangkan ketika malam-malam sepimu pada akhirnya
ada yang mengisi? Dan bukankah Tuhan menciptakan makhluk-Nya
berpasang-pasangan? That’s your nature.
5. MASIHKAH
KAMU OVERTHINKING, OVERANALYZING, DAN OVERWORRYING?
Tidak
segalanya harus dikhawatirkan. Jangan bebani otakmu dengan hal-hal remeh.
Alihkan pikiran itu untuk sesuatu yang lebih berguna. Belajarlah untuk hidup
damai tanpa memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentangmu. Belajarlah untuk
menutup telingamu dari suara-suara yang ingin menjatuhkanmu.
Terakhir, aku ingin sekali
menyampaikan pesan ini. Bagaimanapun kondisimu saat ini, jangan pernah salahkan
Doppelganger-mu ini. Jangan pula
salahkan orang lain, apalagi menyalahkan Tuhan. Aku bukan untuk kau sesali. Aku
di sini bukan untuk mengingatkanmu atas hal-hal yang buruk pernah terjadi
padamu. Aku bukan ingin menghakimimu, melainkan membantumu untuk bertumbuh.
Seberat apapun hidupmu nanti,
sesibuk apapun aktivitasmu nanti, jangan lupa untuk berhenti dan bernapas
sejenak, merenungi 28 tahun hidupmu. Sisakan waktu dan ruang untukmu berpikir.
28 tahun memang bukanlah umur
yang muda. Tapi, 28 juga tidak terlalu tua untuk me-reset hidupmu atau memutar haluan jika kamu merasa salah arah.
Realisasikanlah mimpimu, jejakkan kakimu ke berbagai belahan dunia, jadikan
dirimu seperti sosok yang kamu mau. Apapun jalan yang kamu pilih, pastikan itu
bukan karena impulsivitasmu sesaat. Percayalah, 5 tahun dari sekarang, aku akan
bangga kepadamu, apapun jalan yang kamu pilih. Dan kamu pun bangga pernah
menjadi aku yang sekarang.
Comments
Post a Comment