MY DREAM JOBS, BUT, ARE THEY POSSIBLE?

“Bermimpilah seperti anak kecil. Bagi mereka, dunia itu tak terbatas. There’s always a possibility for everything.”

http://www.careertoolbelt.com/
Saat ini saya menyandang status SWASTA (mahasiSWA Tingkat Akhir). Bukan beban yang mudah. Setelah saya lulus, di manapun berada saya akan dipandang oleh orang-orang dengan embel-embel almamater saya, kampus gajah. Beberapa orang sudah menanyakan kepada saya, “Mau ke mana saya setelah lulus?” Jujur, ini adalah pertanyaan yang paling susah dijawab. Tahun-tahun lalu, saya mantap sekali ketika menjawab pertanyaan ini.Semakin ke sini, dengan melihat kekompleksan kepribadian saya, saya menjadi merasa tidak cocok di mana-mana. Pada intinya pekerjaan impian saya adalah yang memenuhi kriteria berikut:

- Cukup privacy (cukup ruang untuk diri sendiri), tidak membutuh social skill.
- Tidak dipimpin dan tidak memimpin
- Pekerjaan bervariasi
- Full of challenge
- Mendapatkan pengetahuan baru setiap harinya

Jadi, ini beberapa pekerjaan yang kurang lebih memenuhi kriteria tersebut.

Dosen? Peneliti?

https://www.pehub.com
Orang tua saya menginginkan saya untuk mengikuti jejak mereka. But me? Hmm, I think, I'm bad at explaining something clearly. Saya merasa kesulitan menyampaikan ide dan pikiran saya lewat verbal. Mana mahasiswanya ngerti? Tapi, kata teman-teman saya, jadi dosen nggak harus bisa ngajar kok. Buktinya banyak di depan mata #ups. Kendala lain, saya tidak ingin menjadi dosen farmasi. Tapi saya mau saja menjadi dosen Anatomi Fisiologi Manusia atau Neuroscience. Dan neuroscience di Indonesia hanya ada di Surya university, yang ini artinya lapangan pekerjaan saya sempit. So??

Di sisi lain, saya pembosan. Padahal peneliti itu harus persisten, seperti Thomas Alfa Edison.
"I haven't failed. I've just found 10000 ways that won’t work"
Bagaimanakah nasib saya? Yang kalau gagal sekali, sudah menyerah. Saya senang merancang penelitian, tapi inginnya orang lain yang mengerjakan. Lalu datanya diberikan kepada saya, dan saya yang menginterpretasikan sendiri. Semau-maunya sendiri.

Dan saya juga berharap suatu hari nanti, saya memiliki cukup dana untuk membuka perusahaan riset swasta supaya sains di negeri ini berkembang baik. Sering miris melihat berbagai peneliti yang memiliki ide penelitian yang hebat tapi selalu saja terkendala masalah alat, bahan, yang ujung-ujungnya karena tidak ada alokasi dana untuk itu.

Jurnalis National Geographic/Membuat Perusahaan Media Bergenre Sains

Saya senang menulis, terutama yang bergenre sains popular, cem NG, atau Psychology Today. Mungkin saya bisa bekerja dulu di NGI, lalu saya membuat saingannya NGI. Haha

Konsultan Farmasi dan Kesehatan Swasta

Jadi saya buka kantor di rumah, kemudian menerima jasa konsultasi di bidang farmasi dan kesehatan, seperti Sherlock Holmes, Consulting Detective, kalau ini Consulting Pharmacist. Sebagai contoh ketika industri farmasi stuck dengan masalahnya, dia berkonsultasi ke saya. Atau ketika tenaga kesehatan (dokter, suster, apoteker) menemui permasalahan pada pasiennya, dia berkunjung ke kantor saya.

Ini benar-benar dream job saya. Mengapa? Pertama, saya pembosan. Menghadapi hal yang sama setiap harinya membuat saya sekarat. Kedua, saya senang bekerja independen. Ketiga, saya senang ditantang terutama yang berbau pengetahuan. Saya senang ditanya, dan berusaha mencari jawaban. Mungkin saya menganut prinsip kampus ini.

“Supaya kampus ini menjadi tempat bertanya dan harus ada jawabannya.”

Menulis textbook Neuroscience

Hobi saya adalah membaca artikel dan jurnal-jurnal Neuroscience dan Psychology, kemudian menceritakan pengetahuan yang saya dapat kepada orang lain, maupun memposting-nya di socmed. I don’t know, I just love sharing knowledge to other. Kemudian saya terinspirasi bagaimana jika saya membuat textbook saja? Bikin textbook kan sepertinya gampang, tinggal butuh baca dan nulis. Biasa, penyakit saya sedang kumat, yaitu terlalu optimis dan senang menggampangkan sesuatu.

Membangun Sekolah

I love kids. Dan saya sering merasa miris melihat kurikulum pendidikan dasar di Indonesia. Dan karena saya tidak bisa menjadi menteri pendidikan, saya ingin membuat SD yang kurikulumnya saya sendiri yang atur. Dengan Neuroscience Knowledge pastinya. Bagaimana psikologis dan perkembangan otak usia sekolah dasar? Materi apa yang cocok dikembangkan pada mereka? Ini akan menjadi tantangan yang besar dan menyenangkan untuk saya.

Being a Traveller

Tahu sendiri kan, semua pembosan yang hidup di dunia ini memimpikan menjadi traveller. Yap, saya ingin berkeliling untuk melihat objek alam maupun budaya di tempat lain. Saya ingin berpindah-pindah tempat untuk membaur dengan penduduk lokal dan menjadi bagian dari mereka, kemudian menuliskannya dalam buku sehingga dunia tahu bagaimana budaya mereka. Jika flashback ke masa kecil, dalam sebuah perjalanan saya senang melihat rumah satu per satu dari jendela kaca mobil, dan membayangkan bahwa saya mendapatkan kesempatan untuk tinggal di tiap rumah sehari saja, mau itu rumah mewah, maupun rumah mungil. Mungkin ini nature, saya terlahir sebagai pembosan dan menginginkan sesuatu yang berbeda setiap harinya.

Bisnis Toko Buku dan Kedai Kopi

Simply, karena saya suka keduanya. Sayang, saya tidak memiliki jiwa bisnis.

Well, whatever I'll be, I hope I can love my job without complaining.


Comments

  1. udah nel bangun rumah tangga aja ahahahahha sayang nih gabisa mention uqan disini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Astaga jem. Wa malu blog wa dibaca anak KB. Jangan dibaca, isinya sampah haha

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

IF YOU WANNA GO, JUST GO!!!

BLINK: KEMAMPUAN BERPIKIR TANPA BERPIKIR

PERLUKAH MENCATAT SAAT KULIAH?