PERLUKAH MENCATAT SAAT KULIAH?
Postingan saya saat ini agak kontradiktif dari postingan sebelumnya yang menyarankah untuk "MENULISLAH!!!"
Semua ini berawal dari berbulan-bulan sebelumnya, bahkan bertahun-tahun sebelumnya, namun pemicunya hari ini. Kejadian di kelas imunologi:
(Saya duduk paling depan, dosen menjelaskan, semua orang sibuk menatap buku catatan masing-masing, dan tentu saja mencatat apa yang dikatakan dosen)
(Dosen menghampiri saya)
D: "Kamu gak mencatat?"
S: (diam, hanya tersenyum, dalam hati deg-degan takut dimarahi)
D: "Oh saya tidak melarang ya kalau Anda tidak mencatat. Saya ini salah satu penganut liberal science juga. Itu berarti otak Anda cemerlang. Gak masalah Anda tidak mencatat, yang penting lulus ujian. Kan, gitu?"
S: (tersenyum kaku, ingin melakukan pembelaan, tapi menurut saya sia-sia)
Jadi, saya menulis pembelaan di sini. Kenapa saya tidak mencatat? Bukan karena malas. Bukan karena tidak suka mata kuliahnya atau dosennya. Sama sekali bukan itu alasannya. Justru semuanya ramuan yang perfect. Saya suka mata kuliahnya. Saya suka dosennya. Saya tidak mengantuk, justru bersemangat.
Tentunya buukan karena otak saya cemerlang juga, seperti yang dikatakan dosen. Beberapa hari sebelumnya juga, ada teman saya yang ingin meminjam catatan saya. Lalu, saya mengatakan bahwa saya tidak pernah mencatat. Dia menjawab dengan kalimat yang serupa, "Wah enak ya, otaknya itu cemerlang gitu, gak perlu nyatet." Apakah sebegitu identiknya 'tidak mencatat=cerdas'? Kebalikannya dengan SMA ke bawah. Kalau dulu, SMA ke bawah, 'tidak mencatat=malas'. Ada pergeseran paradigma rupa-rupanya. Atau karena lingkungan berbeda? Karena kampus saya 'berbeda'?
Sudahlah, lupakan hal itu. Jadi pembelaan saya adalah, saya tidak cerdas, otak saya tidak cemerlang. Justru alasan sebaliknya dari pendapat orang-orang. Simpel saja, kemampuan multitasking saya buruk. Saya tidak bisa mencatat sekaligus mendengarkan penjelasan dosen. Jadi saya harus memilih di antara 2 opsi: mencatat tapi tidak paham, atau tidak mencatat tapi paham. Saya memilih alasan kedua, karena saya tipe mahasiswa yang "understanding-oriented". Masalah catatan mah, gampang. Tinggal minjam temen, fotokopi, atau minta soft copy slide dari dosennya.
Pembelaan saya yang lain adalah: saya orang visual sekali. Ketika mendengarkan orang lain berbicara, saya harus melihat mulutnya, gerak bibirnya. Kalau tidak, fokus saya gampang teralihkan oleh hal lain. Susah menangkap pembicaraan. Dan akan lebih baik lagi, jika orang yang berbicara juga melihat saya. Jadi, kalau saya mencatat, otomatis saya melihat buku. Wah itu akan kacau balau konsentrasi saya.
Tapi tidak selamanya saya tidak mencatat. Ada beberapa hal yang menurut saya penting untuk dicatat saat kuliah, yaitu pertanyaan saya yang muncul tiba-tiba saat kuliah, atau key-word yang ingin saya eksplor lebih jauh setelah kuliah berakhir karena saya tertarik.
Terlepas dari hal tersebut, semuanya kembali ke pribadi masing-masing. Ada tipikal orang yang harus mencatat, ada yang tidak suka mencatat, dan ada yang fleksibel. Yang penting metodenya match dengan pribadi kita sendiri.
Comments
Post a Comment